20 research outputs found

    Rancang Bangun Antena Microstrip Array 2x2 Frekuensi 2300 MHz

    Get PDF
    Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi serta berkembangnya jenis layanan telekomunikasi yang begitu cepat mendorong pengimplementasian teknologi telekomunikasi nirkabel pita lebar (broadband). Penetrasi broadband sebesar 10%, akan meningkatkan GDP 1,38% di negara berkembang.Untuk setiap 1% kenaikan penetrasi broadband, lapangan kerja bertambah 0,2%-0,3%. Penerapan telekomunikasi seluler LTE frekuensi 2300 MHz sangat mendukung komunikasi broadband, akan tetapi dengan frekuensi yang cukup tinggi menjadikan coverage area semakin kecil dan tantangan redaman propagasi semakin besar, sehingga dibutuhkan infrastruktur yang lebih handal, salah satunya antena array. Dimulai dari perancangan yang disimulasi software, pabrikasi dan pengukuran. Penelitian antena lungs microstrip array 2 x 2 menghasilkan parameter yang baik : spektrum frekuensi 2350 – 2400 MHz, standing wave ratio (SWR) 1,158 , S 11 -27,71 dB, gain / penguatan sekitar 13 dBi, bandwidth (SWR < 2) sekitar ± 50 MHz

    Kinerja Sinyal Referensi Long Block dan Short Block pada Single Carrier – Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) Uplink Long Term Evolution (LTE)

    Get PDF
    Sinyal referensi berfungsi sebagai sinyal pilot untuk mengetahui kondisi kanal, sinyal ini sebagai umpan balik pada arah uplink. Sinyal referennsi terdiri atas 2 jenis, long block dan short block. Tipe long code terdapat 1 kali dalam 1 periode time slot (0.5ms), sedangkan tipe short block terdapat 2 kali dalam 1 periode time slot. Hasil simulasi menunjukkan sinyal referensi tipe short block menghasilkan perbaikan sistem untuk user bergerak dengan kecepatan tinggi (150 km/jam)-dengan doppler spread besar (263,9 Hz),terutama pada block error rate. Sistem dengan Block Error Rate (BER) 10-2 dan modulasi 16QAM, short block memberikan perbaikan ±2 dB dibandingakan long block, sedangkan dengan level modulasi lebih rendah-QPSK, short block hanya memberikan perbaikan ±1 dB dibandingkan long block. Dengan periode kemunculan yang lebih sering dalam 1 periode time slot, tipe short code memberikan informasi umpan balik kondisi kanal lebih sering

    Kinerja Precoding pada Downlink MU-MIMO

    Get PDF
    Multiuser pada downlink MU MIMO mengakibatkan multiuser interference (MUI). Precoding linier merupakan salah satu bagian dari sistem transmiter untuk mengatasi MUI tersebut. Pengurangan MUI melalui pemilihan matrik precoding yang orthogonal untuk user 1 dengan user lainnya. Penerapan precoding mensyaratkan informasi channel state indicator ditransmiter yang didapat dari feedback yang dikirim user. Informasi CSI yang didapat akan memberikan informasi mengenai kondisi kanal saat itu, Selain itu, CSI melalui informasi MCS akan memberikan level modulasi dan coding yang optimal untuk menghasilkan kapasitas yang optimal. Linier precoding meningkatkan kinerja bit error rate dan menaikan kapasitas sistem. MMSE menghasilkan kinerja dan kapasitas terbaik dibanding BD dan SO. MMSE dengan BER 10 -4 menghasilkan precoding gaining ± 1,5 dB terhadap BD dan ± 2,3 dB terhadap SO. Untuk SNR 8 dB, MMSE menghasilkan kapasitas ± 7,5 b/Hz/s

    Analisa Empiris Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) dan Distance to Fault (DTF) pada Feeder Base Transceiver Station GSM 900 MHz

    Get PDF
    Penelitian ini fokus membahas secara empiris hasil implementasi pengukuran VSWR (voltage standing wave ratio) dan DTF (Distance to Fault) pada salah satu site BTS GSM 900 MHz dengan frekuensi uplink 890 – 915 MHz dan downlink 935 – 960 MHz dengan panjang feeder 50 meter. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan site master. Sistem pemancar/transmitter harus didukung subsistem feeder dan subsistem antena yang optimal untuk menghasilkan EIRP (equivalent isotropic radiated power) yang besar menghasilkan jarak jangkauan yang jauh. Nilai VSWR yang rendah (dibawah VSWR threshold 1,04) menandakan gelombang yang dipantulkan kembali sangat kecil. Hasil pengukuran setelah adanya perbaikan konektor dan feeder menunjukan keseluruhan VSWR pada range frekuensi 890 – 960 MHz dibawah VSWR threshold, yaitu antara 1,03 – 1,005 dengan prosentase daya pantul antara 0,022 % - 0,000625 % sedangkan VSWR threshold menghasilkan prosentase daya pantul sebesar 0,038%

    Analisa Perencanaan Power Link Budget untuk Radio Microwave Point to Point Frekuensi 7 GHz (Studi Kasus : Semarang)

    Get PDF
    Penelitian ini fokus perencanaan radio microwave 7 GHz untuk komunikasi radio point to point. Komunikasi radio pada jaringan backbone pada sistem seluler menggunakan microwave/frekuensi tinggi, hal ini didasari pada traffic rate yang tinggi pada jaringan backbone tersebut. Frekuensi tinggi mampu menyediakan bandwidth yang lebar untuk traffic rate tinggi. Pada sisi lain, dengan kondisi jaringan backbone dengan traffic rate yang tinggi perlu perencanaan radio link-power link budget yang optimal untuk menjaga realibility dengan tetap menjaga kondisi line of sight (LOS). Perencanaan ini untuk link yang menghubungkan site transmitter (07 o 02’ 36,64’’ LS :110 o 25’ 24,33”BT), 250 m ASL dan site receiver (06 o 59’ 00,55’’LS : 110 o 26’ 52,62”BT), 10 ASL. Dengan keuntungan site transmitter di posisi goegrafis tinggi (250 m ASL), perancangan, untuk BER 10 -3 didapat received signal level (RSL) -30,55 dBm, 44,45 dB lebih tinggi dari daya threshold -75,00 dBm. Kondisi fresnel area ke-1 (F1) yang clearance mendukung tercapainya kondisi line of sight jaringan backbone. (07 o 02’ 36,64’’ LS :110 o 25’ 24,33”BT), 250 m ASL dan sitereceiver (06 o 59’ 00,55’’LS : 110 o 26’ 52,62”BT), 10 AS

    Comparative Performance Analysis of Linear Precoding in Downlink Multi-user MIMO

    Get PDF
    This paper investigates the comparative performance of linear precoding schemes. The linear precoding schemes are including block diagonalization (BD), zero forcing (ZF), and maximum ratio transmission (MRT) in downlink multi-user MIMO. This work delivers the performance of linear precoding in term of achievable sum rate and bit error rate (BER) with a variation of the signal to noise ratio (SNR) and the number of transmitter-receiver antennas. We suppose that the transmitters have a complete channel state information. The results show that the MRT precoding yields better bit error rate than both the BD and ZF precoding schemes. However, the ZF precoding generates better achievable sum rate than the MRT precoding. In the other side, the MRT precoding also outperforms when the number of active users is bigger than Kcross while the number of active users is less than Kcross the ZF precoding is still dominant

    DESAIN DAN SIMULASI PAYLOAD HAPS UNTUK MULTIMEDIA

    Get PDF
    ABSTRAKSI: Kata Kunci : ABSTRACT: Keyword

    Performance of Groundplane Shaping in Four-Element Dualband MIMO Antenna

    Get PDF
    This work presents performance of groundplane shaping and its effect in four element dualband multiple input multiple output (MIMO) antenna. This proposed four element dualband MIMO antenna consists of four bowtie dipole antenna which operates at 1800 MHz (low frequency) and 2300 MHz (high frequency). This proposed four element dualband MIMO antenna occupies a 270 x 210 x  100 mm3  of FR 4 substrate. We use four types  of groundplane pattern i.e. full groundplane, cornered spatial groundplane,crossed middle groundplane, and spiral groundplane. These various grounplane patterns influence the performance of main parameters of dualband MIMO antenna. Cornered spatial groundplane pattern yields a largest bandwidth (VSWR ≤ 2) 282 MHz or 15.24% of center frequency at low frequency. Full groundplane pattern creates 135.2 MHz at high frequency. In addition, cornered spatial groundplane pattern also generates a lowest VSWR  that  is valued 1.21 at both low frequency and high frequency. The S parameters, basically both cornered spatial and full groundplane pattern produce a better return loss than two others. All four groundplane patterns deliver  equally a mutual coupling parameter.The last, this proposed four element dualband MIMO with various groundplane patterns gives a good farfield properties i.e. gain, radiation pattern, H-E field
    corecore